Blog, Insight

Jauh Sebelum Islam Berkembang Pesat, Inilah Sejarah Terjadinya Puasa

Siapa yang tidak mengenal ibadah puasa? bahkan setiap umat muslim diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa ketika bulan Ramadhan tiba, jadi tentu saja hal tersebut bukanlah hal yang baru untuk dibahas. Namun, apakah Anda tahu makna dari kata puasa? Dalam Bahasa Arab, puasa disebut juga shaum atau shiam. Kata ini berasal dari kata shaamu-yashuumu-shauman wa shiyaaman yang mana memiliki arti menahan, yakni menahan diri dari melakukan sesuatu.

Secara bahasa, puasa berarti menahan. Sedangkan secara istilah memiliki arti menahan makan dan minum serta hal-hal yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari. Pada dasarnya setiap umat muslim diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa terutama saat bulan Ramadhan yang mana hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya rukun islam yang ketiga tentang puasa di bulan Ramadhan. Ibadah puasa Ramadhan dilaksanakan ketika telah memasuki tanggal satu bulan Ramadhan berdasarkan tanggalan hijriyah. Ibadah puasa ini dilakukan selama satu bulan penuh yang mana sekitar 29 sampai 30 hari.

Bagi umat Islam, puasa memiliki makna yang sangat mendalam dalam rangka penghambaan manusia kepada Allah SWT. Puasa tidak hanya ibadah yang mengandalkan peran fisik, akan tetapi juga memerlukan kesehatan batin. Hal ini sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 138 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa”. Pada ayat tersebut diisyaratkan bahwa puasa bukanlah sebuah kewajiban yang baru saja muncul, namun jauh sebelum Al-Qur’an diturunkan, ibadah puasa memang sudah ada. Hal ini dibuktikan dengan kisah Nabi Adam yang melakukan puasa sebelum ia diturunkan dari surga ke muka bumi lantaran telah melanggar ketentuan Allah dengan mendekati pohon terlarang dan memakan buahnya. Hal ini juga terjadi pada kisah Nabi Musa yang dahulu juga melakukan puasa ketika sedang bermunajat di Gunung Tursina selama 40 hari. Dari dua kisah tersebut sangat jelas menunjukkan bahwa ibadah puasa sudah ada dan telah dilakukan oleh umat-umat terdahulu dari zaman sebelum adanya Nabi Muhammad SAW. 

Puasa pada bulan Ramadhan tentu wajib dilakukan terutama bagi umat muslim yang sudah dewasa (baligh). Meskipun demikian, puasa tidak diwajibkan bagi anak-anak, orang yang sakit, orang tua yang lemah, serta orang-orang yang sedang dalam perjalanan atau musafir. Selain memberikan pahala bagi yang menjalankannya, puasa juga memiliki banyak manfaat salah satunya bagi kesehatan seperti detoksifikasi tubuh, menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan resiko diabetes, dan meningkatkan fokus serta konsentrasi. Dengan menjalankan ibadah puasa dengan benar serta memperhatikan pola makan yang sehat, setiap orang pasti akan merasakan manfaatnya.

Baca Juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *